Haiii,….ketemu lagiiiii sama notesss yang supeeerrrrr ngawuuuuurrrr ala @NalinaJ
Langsung aja yaaaaaaaaa
*Selamat Membaca*
@House
“HHuuuffffhhhh,…panas sekali sih, padahal AC udah on” keluh ku melangkah sambil mengibas-ngibaskan kipas ditangan dengan sesekali mengelus-elus perut buncit ku. Diluar cuaca cukup redup nan sejuk tapi hal ini tidak aku rasakan karena seperti kalian tahu, kini aku tengah menanti kelahiran anak pertama ku, mungkin karena usia kandungan ku yang sudah menua hingga membuat ku tidak merasakan suasan sejuk. Aku pun duduk disofa ruang keluarga rumah ku dan mengambil BB kesayanganku lantas memencet beberapa tombolnya “Papiiihh,.. pulangnya sore kan?? Mamih udah masakin makanan kesukaan papih,…”kataku pada seseorang yang biasa aku panggil yang tak lain dan tak bukan adalah suami ku, Hendra Setiawan. “Ya udah, mamiih tunggu yaaaa,…Love youuu,..” KLIK,. Obrolan ku pun berhenti.
Inilah aku (Sansan) saat ini. Dengan perut yang semakin hari semakin membuncit karena usia kandungan ku yang hamper menuju bulan ke 9 dan mungkin dalam hitungan hari saja “Malaikat Kecil” kami (Aku dan Hendra) akan lahir ke dunia. Kehidupan baru didalam rahim ku ini merupakan hasil dan bukti cinta dan kasih sayang Aku dan suami ku, Hendra Setiawan. Pernikahan kami baru saja melewati tahun pertama, begitu banyak kebahagiaan yang kami rasakan dimasa ini, entah itu tentang kebiasaan kami masing-masing yang sebelumnya memang belum pernah kami ketahui, sampai dengan adanya Anugerah dari Tuhan yakni berupa hadirnya “Malaikat Kecil” kami ini J.
aku pun merasa sedikit mengantuk,..dan rasa kantuk itu membawa ku kedalam sebuah lamunan indah penuh cinta,….
******
Dua hari pasca pesta pernikahan kami (Masih ingat kaaann sama notes “Cerita Cinta Hs <3 Ss?? Kalo belum tau, ya sokk baca dulu,hehehe,.#promosi.com)), Hendra mengajak ku menikmati hari-hari bebasnya dari rutinitas kariernya #honeeyyy mooonnn gtuuuu, maksudnyaa,hehehe#. Dan Hendra memilih sebuahkota yang terkenal sangat Romantis yakni Paris #iihhh woowww,.ngga takut jetlag lagiii kah, kohend,heheheh,.abaikan ini#. Sebuah pilihan yang sangat tepat dari Hendra untuk ku dengan mengajak ku berlibur di kota yang memiliki menara teromantis di dunia, Menara Eifell. Selama 5 hari itu kami menikmati suasana indah dikota paris, dengan setiap detik, setiap menit dan setiap jam kami lalui dengan cintaaa,.maklumlah namanya juga pengantin baruuuu gituuuuu J *be posstive thinking okeeyyy. Kami memulai pagi hari diparis dengan menikmati sarapan romantic di balkon kamar hotel yang kami singgahi. Sedang ketika hari beranjak siang aku dan hendra menikmati perjalanan ke beberapa tempat penuh sejarah nan romantic seperti mengunjungi meseum Louver, dan lain-lainya. Sesekali pula kami berjalan bergandeng tangan di sepanjang camp Elyse’s dan ditutup malam harinya dengan Hendra mengajak ku menikmati makan malam romantic dengan lilin ditaman dekat menara Eifel…… Hendra seolah ingin membuktikan rasa cinta dan sayangnya untuk ku. Sungguh perjalanan kami yang takan bisa dilupakan. (ckckcckck,…ngga yakin nih kohend bakal bisa seromantis ini,..?? dan ituuuu hanyaaa adaa di cerpen ku, huahuahuahuahu,..))
** Aku tersenyuummm mengingat masa-masa ituuuu,…. J
Selesai menikmati liiburrran ituu,.. kami pun memulai kehidupan baru kami yang sesungguhnya. Ya, sehari setelah kami pulang dari Paris, Hendra mengajak ku untuk tinggal di Jakarta, sebuah kota yang selama ini menjadi rumah kedua bagi Hendra karena disinilah Hendra berkarier. Sebagai seorang istri, aku pun harus mengikut kemana sang Imam penuntun membawa ku pergi. Kami pun menempati sebuah rumah yang Hendra sempat juluki sebagai istana kecil kecil untuk sang Putri. Disekitar komplek Vinata Permata, Bintaro Indah no 25 itu kami tinggal dan menikmati kehidupan baru kami sebagai keluarga yang kelak juga dengan penerus kami. Rumah ini bahkan sudah Hendra siapkan jauh sebelum kami menikah, tepatnya istana kecil ini ada ketika Hendra mendulang sukses di sebuah tournament tingkat internasional yakni ketika meraih medali emas olimpiade Beijing 2008. Sebuah pencapaian yang terindah bisa diraih oleh Hendra saat itu karena bisa menjadi yang terbaik juga memberikan sebuah penghargaan untuk negeri ini. Dan kalian tauuu, rumah bernomor 25!! Sebuah nomor yang sama dengan tanggal kelahiran Hendra dan pernikahan kami tentunyaa,…. “Dulu membayangkan bisa nggak saya punya rumah sendiri, ternyata sekarang kesampaian” kata Hendra
Diistana yang kecil di sebuah ibukota inilah kehidupan aku dan Hendra bermulaiii,…. Rutinitas Hendra pun kembali. Setiap hari Dia berangkat untuk pergi berlatih mengasah (lagi) kemampuannya bermain. Sementara aku pun menyibukan diri dengan hal-hal yang membuat ku merasa berarti untuk aku, Hendra dan keluarga baruku.
**Aku pun menatap langit-langit rumahku yang begitu indah,.dan mata ku terhenti saat ku lihat sebuah foto berukuran besar terpasang didinding,..itulah aku dan hendra. foto itu menggambarkan kebahagiaan kami ketika di altar pernikahan.
4 bulan berlalu menjalani kehidupan ditengah kota Jakarta
Pagii ituu, aku merasa ada yang berbeda dengan tubuh ku, aku jadi sering merasa sakit kepala, pusing, mual bahkan terkadang muntah, badan berasa agak sedikit meriang dan lainnya. Padahal hari ituu aku tengah ditinggal sang suami tercinta yang tengah berlaga membela Negara. Beruntung meski aku kerap ditinggal suami, aku jarang menemui sebuah rasa yang bernama “Kesepian”, mungkin karena sudah terbiasa dengan hal itu membuat ku sedikit bisa menerima ini semua, ya karena ini adalah konsekuensinya dan aku tidak pernah kecewa dengan hal ituuu,.. sebagai wanita dewasa, aku sempat terlintas dalam benak ku bahwa apa ini tanda-tanda seorang wanita yang tengah Hamil??? Dan ternyata benar saja, ketika aku memeriksakan keadaan ku disalahsatu rumahsakit di Jakarta yang kala itu aku ditemani kakak ipar ku yang tak lain adalah kakak dari suami ku, Mba silvi, dokter memvonisku tengah hamil 2 minggu, usia yang memang sangat masih muda. Aku terima kabar bahagia ini tanpa ada Hendra suami disamping ku,.
“Aku ada sesuatu untuk kamu” kata ku saat Hendra telah kembali dari laganya. Ku perlihatkan hasil pemeriksaan dokter itu dan aku melihat wajah Hendra yang begitu sumringah nan bahagia,.dia tersenyuummm manis sekaliiii,.. “Kita akan jadi orang tua, kamu papih dan aku mamih J” kata ku pada Hendra lagi yang tidak henti-hentinya mencium perut kecilku. Dan mulai malam itu Hendra menyarankan aku untuk membatasi kesibukan ku, Dia ingin aku menjaga calon malaikat kami ini dengan baik-baik dan tidak ingin sesuatu hal yang buruk terjadi. Aku pun menuruti semua permintaanya,… J
Masa bulan-bulan pertama kehamilan ku sangatlah menyiksa ku, tapi ini aku terima dan lalui dengan hati yang sabar karena aku yakin ini adalah yang terbaik untuk kehidupan baru dirahim ku ini. Ngidam pun aku alami dan biasanya Hendra selalu membuat ku puas karena Dia selalu mengabulkan segala permintaan ku bahkan sesuatu yang jarang bahkan sulit untuk didapatkan sekali pun, Hendra selalu membuatnya menjadi ada. “Bawaan anak mu ini” kata-kata yang sering aku ucapkan pada Hendra kalau-kalau aku tengah meminta sesuatu yang sulit didapatkan. Bahkan aku pernah menyuruh suami ku itu untuk tidak mandi seharian karena saat itu aku tengah ngidam dengan menikmati keharuman orang yang tidak mandi, tentu saja Hendra menuruti kemauan ku itu. #kebayang ngga sih kohend ngga mandi kaya gimana?? Pasti TETEP GANTENG lah,..authornya ada-ada aja nih ya :p Masa ngidam berlangsung selama 4 bulan,…tapi aku menikmatinya
**kuambil toples yang berisi cemilan,…menikmati cemilan sambil kembali membayangkan masa-masa indah ituuuu
Menginjak usia kandungan ku yang hamper 5bulan, kebahagiaan kami pun sempat terusik. Bukan karena seringnya Hendra meninggalkan aku sendiri melainkan kehadiran pihak ketiga yang sengaja ingin merebut kebahagiaan keluarga kami ini, dia adalah seseorang yang dulu pernah ada dalam kehidupan Hendra. entah apa yang terlintas dalam benak hati wanita itu karena dia tiba-tiba saja muncul (lagi) dalam kehidupan Hendra. Namanya Angela, wanita yang dulu pernah mengisi hati Hendra, suamiku. Sepengetahuan ku, Angela dan Hendra dulu sempat merajut hubungan yang serius, namun sayang hubungan itu pun harus kandas takala kedua orang tua Angela tak merestui hubungannya, profesi Hendra yang ‘hanya’ sebagai atlit membuat orangtua wanita itu tak yakin akan ada kebahagiaan dalam kehidupan kelak nanti (jadi inget waktu pak menpora bilang: “jangan mau pacaran/ dilamar sama atlit karena masa depannya tidak jelas”,..masih ingat ngga guys?? #lupakan ). Hendra pun akhirnya harus kecewa karena ditinggal Angel menikah. Sungguh sikap yang tidak adil untuk Hendra kala itu,.. aku pun sempat simpati akan kisahnya itu.
Berawal dari niat baik Hendra yang ingin membantu permasalahannya tapi ternyata niat baik Hendra itu disalahartikan. Aku sempat dibuatnya kecewa karena tiba-tiba saja suami ku, Hendra berubah sikap. Hendra yang biasanya memanjakan ku seolah-olah perlahan bersikap acuh dan benar saja, ini semua karena wanita. Waktu luang yang biasanya Hendra gunakan dengan ku mendadak tak ada sama sekali untuk ku, Hendra memilih untuk menghabiskannya dengan wanita itu. Aku sedih,.. aku kecewa,..aku terluka,. Kenapa disaat aku tengah membutuhkan Hendra, Dia tidak ada L. Aku pun hanya bisa BERSABAR. Aku yakin Tuhan tengah memberikan kasih sayang_NYA yang sesungguhnya untuk aku dan Hendra melalui kejadian ini. Aku pun tidak ingin oranglain tahu, terlebih keluarga aku dan keluarga Hendra, sebisa mungkin aku menutupi masalah ini karena aku tidak ingin keutuhan dua keluarga kami tercerai berai karena hal ini. Kesabaran ku pun berbuah hasil,.. Hendra menyadari kalau sikapnya selama ini telah mengecewakan ku, aku yang kecewa ditengah kehamilan ku kala itu. Hendra pun menyadari bahwa siapa yang selalu ada saat Dia (Hendra) tengah terpuruk kecewa ketika merana ditinggal Angel?? Sadar akan siapa yang selalu ada saat Dia tengah terpuruk, sedih, kecewa dan bahagia dalam segala hal,.. dan itu adalah AKU, Sansan J
Ujian dari Tuhan itu akhirnya membuat Hendra semakin mencintai dan menyayangi aku lagi,.. aku pun bahagia sekali dan tak henti-hentinya berucap syukur pada Tuhan akan kemurahan hati_NYA yang seolah tidak ingin melihat hamba sahayanya ini menanggung beban dalam kehidupan yang baru di jalaninya.
“Tuhan tidak akan pernah memberi cobaan diluar batas kemampuan hambanya itu sendiri” kalimat itu selalu ada dalam benak hati ku (Sansan)
**********
Tiiiiiin,..tiiinn,..tiiinnnn,.. suara klakson mobil terdengar dari luar rumah ku. Aku pun yang sedikit kaget segera melihat,..”Pasti itu si papiih” guman ku. Dan benar saja ketika aku membuka pintu, terlihat seorang pria dewasa yang berparas Chinese, putih, tinggi dan juga tengah menenteng tas raket yang bertulis YONEX, ya, itu Hendra Setiawan suami ku,. Hendra pun tersenyum J manis kearah ku,.,.. “Muuaahh” satu kecupan diberikan Hendra dibibir ku, tanda salam sayang nan penuh hangat ala Hendra, yang tengah menunggunya (ckckckc,.authornyaaaa vulgar sekaliiiiii :p) “Anak papih ngga nakal kan???” Tanya Hendra mengajak calon sang malaikat kecil diperut ku berbicara. “Aku ngga nakal ko papiihhh, aku kan sayang sama mamiihh” jawab ku (Sansan) manja.
Langsung malam aja yaaaa,..
Usai makan malam, Hendra mengajak ku santai dengan menonton tv tapi aku menolaknya karena jujur saja hari ituu aku merasa sangat lelah sekalii,.. aku (Sansan) pun memilih untuk tidur terlebih dahulu dan meniinggalkan hendra yang tengah asyiik menontot televisi. “mamih tidur duluan ya, Pih” kata ku. “Nite, mih,. Muaahh” jawab hendra dengan satu kecupan manis untuk ku,….
1 jam
2 jam
3 jam
4 jam
5 jam berlaluu,…
“Aadduuuhhh,…” aku meringis ditengah malam. Aku (Sansan) merasa sakit diperut ku, semacam kontraksi itulah, keringat mengalir disekujur tubuh ku, aku melihat suami ku tengah terlelap tidur disampingku,.”Addduuuuuhhhh saakkkiiittt baanggeeettt” aku meringis semakin tak kuat menahan rasa sakiit ini. Dan ringisan itu akhirnya membuat Hendra terbangun, Dia kageett melihat ku tengah meringis kesakitan,.. tau dan sadar kalu aku tengah merasa kesakitan, hendra pun langsung bergegas membawa ku menuruni beberapa anak tangga lalu memasukan ku kedalam mobil dan membawa kerumah sakit bersalin. Diperjalanan aku tidak henti-hentinya menangis dan Hendra menenangkan ku “Sabar yaa saayyaaannggg,..” dengan tangan yang memegang erat tangan ku.
@rumah sakit
Aku (Hendra) kini tengah menyaksikan istri ku tengah berjuang diatas ranjang persalinan, karena sebelumnya dokter mengijinkan ku untuk bisa menemani istriku. Sekuat mungkin aku memberikan kekuatan tambahan untuk Sansan agar bisa melewati masa yang sangat berat ini “Tuhan,..kuatkan istri dan anak ku” doa ku dalam hati yang tak henti-hentinya aku ucapkan. Aku sungguh tidak tega melihat Sansan yang begitu tersiksa melewati proses kelahirannya ini. Dia (Sansan) sangat berusaha keras agar sang “malaikat kecil” kami bisa lahir ke dunia. Dia (Sansan) tidak henti-hentinya menangis menahan sakitt, menuruti segala apa yang dikatakan dokter yang membantu proses kelahirannya ini, bahkan tak jarang aku pun menjadi pelampiasan penahan rasa sakitnya, aku dibuatnya sakit karena tangannya menahan erat tubuhku, aku dibuatnya sakit tak jarang pula aku pun digigitnya,…tapi itu semua aku terimaaa. “kalau aku boleh memilih, aku lebih milih buat lawan sekuat apapun ketimbang aku harus mengahadapi proses kelahiran ini,..” guman ku dalam hati selama proses melahirkan itu.
“Ayoo buuu,..sedikiittt lagiiii,..”kata dokter “dorong terruss buuu,..yaaaa,..” kata dokter lagiii dan seketika pula terdengar suara tangis bayi mengisi ruang bersalin ini..”ngoeekk,..ngooeeekk,..ngooeeekkk”sang bayi menangis (suaranya bener ngga sih kaya gitu,huahuhahuhahuahuha)
Aku (Hendra) pun tertegun melihat kejadian ituu,. Seperti mimpi bisa menyaksikan proses hadirnya anak manusia ke dunia.
“Selamat ya anaknya perempuan, Pak” ucap dokter
Yaa,. anak bayi yang baru saja menghirup udara dunia itu berjenis kelamin perempuan sesuai dengan keinginan Sansan istriku yang memang mengingkan mempunyai anak perempuan. “Cantik sekaliiii,..” kata ku ketika melihat bayi yang tengah di gendong suster.
30 menit berlalu, dengan setia aku (Hendra) menunggu Sansan yang tengah terbaring lemah tanpa sadarkan diri pasca proses melahirkan tadi,.. “Kamu wanita hebat, sayaang” ujar ku sambil sesekali mengelus wajahnya yang sayuu itu. Tak lama aku pun melihat mata istri ku bergerak tanda ia telah sadar,.. “Piih, anak kita selamat kan??” Tanya ku lemah. “Iyaa sayang, anak kita sudah lahir dengan selamat, dia juga cantiik kaya mamihnya” jawab ku penuh senyum. “Tuh, lagi di gendong sama omahnya” kata ku lagi sambil melihat kearah sang bunda yang tengah menimang cucunya. Mamiihnya Hendra kemudian menyerahkan sang cucu kepada Sansan yang masih berbaring diranjang “Iyaa anak kita cantik yaaaaa” kata Sansan yang tengah mengendong bayinya dan sesekali mencium jari-jari sang bayi.
“Theodora Sandranania Putri Setiawan” jawab Hendra ketika ditanya sang ayah tentang nama yang akan diberikan untuk cucunya itu. “Bagus Hend,..”kata ayah Hendra “Semoga Sandra bisa menjadi anak yang berbakti pada orang tua, keluarga dan semua orang” kata ayah Hendra lagi “Dan yang pasti harus bisa membanggakan kaya papihnya dunkkkkk” kata Hendra sambil menggendong sang bayi banggaa yang kemudian diikuti teriakan kurang puas dari keluarganya yang kebetulan sedang berada diruangan itu.
Dan sejak hari ituuuu, Kehidupan kami (Sansan dan Hendra) semakin lengkap dengan lahirnya seorang putri cantik yang biasa dipanggil Sandra (pendekan dari Sansan Hendra). Kehadiran Sandra memberikan warna baru dalam kehidupan kami J
The end J
Just for fun
Thanks ya udah mau bacaaaaa,…..